Para anggota kelompok sipil Korea Selatan berkumpul di Seoul, Korea Selatan, pada 8 Juli 2023 untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap rencana Jepang membuang air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik. (Xinhua/Wang Yiliang)
Kota pelabuhan Yeosu di Korea Selatan saat ini mengoperasikan enam alat penguji radiasi portabel untuk merespons rencana pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima oleh Jepang. Selain itu, Yeosu diharapkan akan memperkenalkan sertifikat keamanan radiasi untuk semua produk laut dari peternakan ikan.
SEOUL, 12 Juli (Xinhua) -- Pemerintah di salah satu kota pesisir di bagian selatan Korea Selatan (Korsel) berencana untuk memperluas pengujian radiasi pada tangkapan ikan dan hasil laut lainnya sebelum Jepang menjalankan rencananya membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut.
Pemerintah daerah Yeosu, kota pesisir yang terletak sekitar 320 km sebelah selatan Seoul, ibu kota Korsel, akan meningkatkan jumlah uji radiasi pada produk-produk yang ditangkap dari laut tahun ini menjadi 160 pengujian, dari yang sebelumnya 94 pengujian, demikian dilaporkan harian lokal Gwangju Ilbo pada Selasa (11/7).
Hasil pengujian tersebut akan diungkapkan kepada masyarakat umum melalui situs web pemerintah daerah Yeosu, berbagai akun media sosial resmi, dan papan elektronik setiap bulan.
Yeosu membeli tambahan empat alat penguji radiasi portabel pada akhir Mei lalu, sehingga kota itu kini memiliki enam alat penguji radiasi.
Foto yang diabadikan pada 8 Maret 2023 ini memperlihatkan ikan-ikan yang baru ditangkap di sebuah pasar ikan di Kota Soma, Prefektur Fukushima, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Kim Yung-rok, Gubernur Provinsi Jeolla Selatan, tempat Yeosu berada, menginstruksikan kepada para pejabat di provinsi itu untuk membuat langkah-langkah pengenalan sertifikat keselamatan radiasi terkait semua produk laut dari peternakan ikan sebagai respons terhadap rencana Jepang membuang air limbah nuklir.
Kim menyerukan kepada para pejabat untuk secara aktif berkonsultasi dengan pemerintah pusat guna memastikan keefektifan tindakan tersebut, menurut media lokal Newsis.
Pemerintah Jepang telah mengumumkan bahwa pada musim panas ini akan membuang air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima Daiichi yang rusak akibat gempa bumi dahsyat dan disusul tsunami pada Maret 2011 lalu. Selesai