Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken (tengah, depan) menghadiri sebuah konferensi bertajuk "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza" di Laut Mati, Yordania, pada 11 Juni 2024. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa proposal baru tersebut "pada hakikatnya identik" dengan apa yang diajukan Hamas dalam proposal mereka sendiri pada 6 Mei lalu, namun Hamas telah membuat "sejumlah" perubahan yang "melampaui posisi yang sebelumnya telah dia ambil dan terima."
WASHINGTON, 12 Juni (Xinhua) -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Rabu (12/6) mengatakan bahwa respons Hamas terhadap proposal gencatan senjata, yang didukung oleh AS dan mempertukarkan gencatan senjata dengan pembebasan sandera, mencakup "banyak perubahan" terhadap usulan awal, dan beberapa perubahan tersebut tidak dapat diterima.
Dalam sebuah konferensi pers di Doha, Qatar, Blinken menuturkan bahwa AS menerima respons dari Hamas melalui mediator Qatar dan Mesir menggunakan roadmap tiga fase menuju gencatan senjata permanen di Gaza yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei. Proposal tersebut juga dirancang untuk menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas.
"Hamas telah mengusulkan banyak perubahan terhadap proposal yang telah dibahas. Kami membahas perubahan tersebut tadi malam dengan rekan-rekan dari Mesir dan hari ini dengan perdana menteri Qatar," kata Blinken. "Beberapa perubahan bisa diterapkan, beberapa lainnya tidak bisa."
Blinken mengatakan bahwa proposal baru tersebut "pada hakikatnya identik" dengan apa yang diajukan Hamas dalam proposal mereka sendiri pada 6 Mei lalu, namun Hamas telah membuat "sejumlah" perubahan yang "melampaui posisi yang sebelumnya telah dia ambil dan terima."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Yerusalem pada 10 Juni 2024. (Xinhua/GPO/Amos Ben-Gershom)
Blinken menegaskan kembali bahwa kesepakatan saat ini "diterima" oleh Israel, meski terdapat fakta nyata bahwa beberapa faksi sayap kanan di pemerintahan Israel menolaknya. "Hamas bisa saja menjawab dengan satu kata, yaitu 'ya'," imbuh Blinken.
Pengelakan Blinken untuk secara eksplisit mengatakan Hamas menolak kesepakatan potensial tersebut menunjukkan hal yang sangat kontras dengan persepsi Israel terhadap sikap Hamas. Dalam sebuah laporan pada Selasa (11/6), outlet berita AS Axios mengutip dua pejabat Israel yang mengatakan bahwa Hamas telah menolak proposal tersebut.
"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan terus mendorong secara mendesak, baik dengan mitra kami, dengan Qatar, dengan Mesir, untuk berusaha mencapai kesepakatan ini," kata Blinken dalam konferensi pers. Selesai