WSJ: Maskapai AS catat margin profit lebih kecil saat booming perjalanan wisata

2024-06-25 13:28:56   来源:新华社

Orang-orang bekerja di pesawat Boeing 737 Max milik Southwest Airlines di Bandar Udara (Bandara) Logistik California Selatan, juga dikenal sebagai Bandara Victorville, di Victorville, California, Amerika Serikat, pada 27 Maret 2019. (Xinhua/Zhao Hanrong)

   Kekurangan pilot dan awak kabin mendorong kenaikan gaji, sementara berbagai peristiwa cuaca dan minimnya staf pemandu lalu lintas udara (air-traffic controller/ATC) telah menyebabkan gangguan operasional yang merugikan.

   NEW YORK CITY, 25 Juni (Xinhua) -- Data penumpang bandar udara (bandara) menunjukkan bahwa saat ini merupakan musim panas tersibuk yang pernah terjadi di Amerika Serikat (AS), tetapi saham-saham maskapai penerbangan AS turun sekitar 40 persen selama lima tahun dengan maskapai melaporkan margin profit yang lebih kecil, menurut laporan The Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (24/6).

   "Maskapai penerbangan bertarif rendah seperti Southwest Airlines, Spirit Airlines, dan Frontier Airlines memberikan contoh yang paling menyakitkan," kata laporan tersebut. Maskapai-maskapai ini "bersiap mengambil pangsa pasar dari para pemain lama saat industri ini bangkit dari krisis COVID-19." Namun yang terjadi, "mereka saat ini berjuang untuk tetap mengudara."

   Menjadi maskapai bertarif rendah bukan perkara mudah saat biaya-biaya tinggi. Saat ini, harga satu barel minyak berada di kisaran angka 80 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.431), dibandingkan dengan sekitar 55 dolar AS sebelum pandemi. Biaya-biaya lain juga melonjak, kata laporan itu.

   "Kekurangan pilot dan awak kabin mendorong kenaikan gaji, sementara berbagai peristiwa cuaca dan minimnya staf pemandu lalu lintas udara (air-traffic controller/ATC) telah menyebabkan gangguan operasional yang merugikan," ungkap laporan WSJ. "Masalah pada mesin dan pengiriman pesawat menyebabkan pesawat dikandangkan, biaya pemeliharaan meningkat, serta memperlambat pengenalan model yang lebih hemat bahan bakar."

   Meskipun konferensi video tidak membuat perjalanan bisnis menjadi hal yang mubazir dan maskapai-maskapai penerbangan melaporkan peningkatan pemesanan perusahaan selama beberapa tahun ini, tetapi belanja aktual untuk perjalanan perusahaan menyentuh titik terendah, papar laporan tersebut. U.S. Travel Association memperkirakan bahwa tahun ini angkanya akan 13 persen lebih rendah dibandingkan pada 2019.

   "Kendati demikian, masalah yang lebih besar adalah bahwa maskapai penerbangan telah melupakan pelajaran yang dipetik sebelum pandemi dan menjadikan permintaan pariwisata yang tinggi sebagai sinyal untuk berekspansi secara agresif," tulis laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa "kelebihan kapasitas merupakan masalah yang lebih besar bagi maskapai penerbangan AS, yang menjelaskan kinerja buruk mereka."  Selesai

【记者:夏林,Zhao Hanrong 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/6242b242fd19b857b542651738cb1d0353f5ddc9eb388582/1719293336000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD