BEIJING, 26 Juni (Xinhua) -- Kementerian Keamanan Publik China pada Selasa (25/6) mengungkap 10 penipuan telekomunikasi dan siber yang paling umum terjadi di negara itu, sehari setelah pihak kementerian turut memprakarsai sebuah kampanye kesadaran nasional tentang penipuan selama sebulan.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa usia rata-rata korban penipuan telekomunikasi dan siber pada 2023 adalah 37 tahun, dengan 62,1 persen korban berusia antara 18 hingga 40 tahun, dan 33,1 persen berusia antara 41 hingga 65 tahun.
Hampir 88,4 persen dari semua kasus penipuan telekomunikasi dan siber yang dilaporkan di berbagai penjuru negara itu melibatkan 10 jenis penipuan yang umum terjadi, termasuk skema investasi palsu, belanja daring palsu, peniruan identitas dari layanan dukungan logistik e-commerce, dan layanan perbaikan skor kredit palsu.
Penipuan penjualan dengan mengirimkan barang kepada pelanggan tanpa persetujuan mereka (brushing scam) dan penyediaan layanan palsu untuk meningkatkan jumlah klik, tampilan, atau interaksi di platform daring (click-farm) menduduki peringkat teratas dalam daftar tersebut, yang sering kali memikat para pelajar dan orang-orang dari kelompok berpenghasilan rendah dengan iming-iming kemudahan dalam menghasilkan uang melalui penyelesaian sejumlah pekerjaan daring sebelum meminta bayaran. Seorang korban dari salah satu jenis penipuan serupa di Provinsi Jiangsu, China timur, kehilangan lebih dari 420.000 yuan (1 yuan = Rp 2.255) atau sekitar 58.968 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.379).
Dengan memublikasikan kasus-kasus umum penipuan dan taktik penipuan terbaru, pihak berwenang menargetkan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penipuan dan kemampuan dalam mencegahnya. Selesai