Pemimpin Denmark dan Greenland Kecam Rencana Kunjungan Pejabat Tinggi AS

2025-03-26 17:00:02   来源:新华社

   PM Denmark Mette Frederiksen pada Selasa (25/3) mengatakan bahwa rencana kunjungan delegasi AS selama tiga hari tersebut, yang akan dimulai pada Kamis (27/3), tidak mencerminkan kebutuhan atau pun keinginan Greenland.

   NUUK, 26 Maret (Xinhua) -- Tokoh-tokoh politik Denmark dan Greenland mengecam kunjungan yang akan dilakukan oleh delegasi tingkat tinggi Amerika Serikat (AS) ke Greenland, wilayah otonom Denmark. Mereka menyebut kunjungan itu sebagai "provokatif" dan "tidak menghormati" kedaulatan setempat di tengah perselisihan mengenai ancaman pemerintahan Trump untuk merebut pulau di Kutub Utara itu.

   Delegasi tersebut, yang kabarnya akan dipimpin oleh Usha Vance, istri Wakil Presiden AS JD Vance, juga akan disertai oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dan Menteri Energi AS Chris Wright.


   TEKANAN YANG TIDAK DAPAT DITERIMA

   Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen pada Selasa (25/3) mengatakan bahwa rencana kunjungan delegasi AS selama tiga hari tersebut, yang akan dimulai pada Kamis (27/3), tidak mencerminkan kebutuhan atau pun keinginan Greenland.

   "Ini jelas bukan kunjungan yang menyangkut kebutuhan atau keinginan Greenland. Itulah mengapa saya harus mengatakan bahwa ini adalah tekanan yang tidak dapat diterima yang diberikan kepada Greenland dan Denmark, dan ini adalah tekanan yang akan kami hadapi," kata Frederiksen kepada lembaga penyiaran Denmark, DR dan TV2.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menghadiri konferensi khusus Uni Eropa (UE) di Brussel, Belgia, pada 6 Maret 2025. (Xinhua/Peng Ziyang)

   Frederiksen mengatakan kunjungan tersebut "tidak dapat ditafsirkan sebagai kunjungan terhormat," terutama mengingat kekosongan politik saat ini di Greenland, pulau terbesar di dunia dengan populasi sekitar 60.000 jiwa.

   Kunjungan itu dilakukan di tengah ketidakpastian politik di Greenland usai pemilihan umum 11 Maret lalu. Pelaksana tugas (Plt.) PM Greenland, Mute Egede, menulis di akun Facebook bahwa tidak akan ada pertemuan resmi dengan delegasi AS.

   "Amerika telah menerima instruksi yang jelas bahwa pertemuan hanya dapat dilakukan setelah pemerintahan baru Greenland dilantik. Integritas dan demokrasi kami harus dihormati, tanpa campur tangan dari luar," tulis Egede.


   KUNJUNGAN PRIBADI ATAU KAMPANYE "TEBAR PESONA"

   Gedung Putih mengatakan bahwa delegasi itu akan mengunjungi Pangkalan Antariksa Pituffik AS, mendatangi tempat-tempat bersejarah di Nuuk, dan menghadiri perlombaan kereta luncur anjing nasional Greenland di Sisimiut.

   Frederiksen menolak klaim AS bahwa kunjungan tersebut adalah kunjungan pribadi. "Anda tidak dapat melakukan kunjungan pribadi dengan perwakilan resmi dari negara lain, terutama ketika pelaksana tugas pemerintah Greenland telah secara gamblang menyampaikan bahwa kunjungan semacam itu tidak diinginkan saat ini," ujarnya.

Foto yang diabadikan menggunakan drone pada 22 Maret 2025 ini menunjukkan sebuah tambang di Greenland, wilayah otonom Denmark. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada Minggu (23/3) menyatakan kekhawatirannya tentang rencana kunjungan pejabat senior Amerika Serikat ke Greenland, dan menekankan bahwa kerja sama apa pun harus didasarkan pada kedaulatan dan sikap saling menghormati. (Xinhua/Peng Ziyang)

   Kunjungan tersebut telah membangkitkan kembali kekhawatiran atas niat AS di Greenland, menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump sebelumnya tentang membeli atau mengendalikan pulau itu. Berbicara kepada TV2 pada Senin (24/3), Trump mengatakan AS "sedang berupaya bersama sejumlah orang di Greenland yang menginginkan sesuatu terjadi," dan menyebut Greenland sangat penting bagi keamanan nasional AS.

   Trump pada 7 Januari juga mengatakan dirinya tidak akan mengesampingkan langkah-langkah militer atau ekonomi untuk mengakuisisi Greenland, serta mengancam akan memberlakukan tarif terhadap Denmark "pada tingkat yang sangat tinggi" jika Denmark menolak tawarannya untuk mengakuisisi wilayah tersebut.

   Frederiksen menanggapi bahwa komentar Trump tidak boleh diabaikan. "Presiden Trump serius. Dia menginginkan Greenland. Jadi, hal ini tidak boleh dipandang terpisah dari perkembangan lainnya," ujarnya.

   Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen juga mengecam waktu pelaksanaan dan sifat kunjungan tersebut. "Mereka bukanlah wisatawan biasa. Ini adalah sinyal, sebuah kampanye 'tebar pesona' untuk menarik Greenland agar condong ke AS. Tidak ada keinginan seperti itu di Greenland atau di Kerajaan (Denmark), dan oleh karena itu, ini bukanlah waktu yang tepat," kata Rasmussen kepada DR.

Foto yang diabadikan pada 19 Maret 2025 ini menunjukkan pemandangan Nuuk, ibu kota Greenland, wilayah otonom Denmark. (Xinhua/Zhao Dingzhe)


   RENCANA AKSI UNJUK RASA SENYAP

   Jess Berthelsen, ketua serikat perdagangan terbesar di Greenland, SIK, menyampaikan teguran tajam, yang mempertanyakan klaim bahwa kunjungan tersebut berpusat pada acara-acara budaya seperti perlombaan kereta luncur anjing.

   "Kami diberi tahu bahwa penasihat keamanan nasional dan menteri energi AS akan datang ke sini untuk menonton lomba kereta luncur anjing. Hati-hati! Bagaimana mungkin orang-orang berpangkat tinggi seperti mereka punya waktu untuk hal semacam itu pada saat krisis terjadi di berbagai bagian dunia?" ujar Berthelsen dalam sebuah pernyataan.

   Martin Lidegaard, pemimpin Partai Liberal Sosial (Social Liberals) Denmark, menyebut kunjungan itu sebagai "kunjungan lintas perbatasan" dan menekankan perlunya persatuan antara Greenland dan Denmark.

   Keamanan telah ditingkatkan di Nuuk dan Sisimiut menjelang kedatangan delegasi tersebut, dengan tim keamanan dari Amerika dan Denmark dikerahkan. Kepolisian Greenland mengonfirmasi bahwa delegasi AS membawa pengamanan yang cukup besar, termasuk kendaraan antipeluru dan dua pesawat angkut Hercules.

Orang-orang berjalan di pusat kota Nuuk, ibu kota Greenland, wilayah otonom Denmark, pada 24 Maret 2025. (Xinhua/Zhang Yuliang)

   Di Sisimiut, sekelompok warga merencanakan aksi unjuk rasa senyap pada Sabtu (29/3) untuk memprotes kunjungan tersebut.

   "Kami akan memunggungi mereka ketika mereka lewat. Ini adalah cara kami untuk menunjukkan bahwa kami tidak setuju dengan kehadiran dan sikap mereka," kata Per Norgard, warga setempat yang mengadakan unjuk rasa tersebut. "Kami mengajak sebanyak mungkin orang untuk bergabung dengan kami dan menunjukkan penolakan mereka."

   Greenland merupakan koloni Denmark hingga 1953, ketika pulau itu menjadi bagian integral dari Denmark. Pada 1979, Greenland berhasil membentuk pemerintahan mandiri dan memperoleh otonomi yang lebih besar, sementara Denmark tetap memegang otoritas atas kebijakan luar negeri dan pertahanan pulau tersebut.  Selesai

【记者:张玉亮,郭爽 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/67e6a88c04ed759b6272df42f8eea05a3d0b5bd67dc6499e/1742979602000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD